Impresife.com – SMP YP 2 Sanden Murtigading, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hanya kebagian satu siswa pada tahun ajaran 2024/2025.
Sistem (jalur) zonasi yang kuotanya mencapai 55 persen disebut-sebut sebagai penyebabnya, sehingga berimbas kepada sekolah swasta.
“Ya cuma satu calon siswa, daftarnya pagi ini (Senin, 15/7/24), kita tidak ada persiapan,” kata Krisna Agam Prasetya, Kepala SMP YP 2 Sanden.
Kondisi semacam ini bukan hal baru terjadi di SMP YP Sanden. Sebab, setiap PPDB tidak ada peningkatan jumlah siswa. Tahun ajaran 2023/2024 lalu juga hanya kebagian satu siswa.
“Total ada tujuh siswa, kelas XI ada lima siswa, kelas VIII ada satu siswa, dan kelas VII ada satu calon siswa,” ungkapnya.
Krisna menyampaikan, beberapa waktu lalu sekolahnya sempat dijanjikan sekitar 20 siswa dengan nilai minim atau di bawah rata-rata.
“Tapi saat jalur zonasi dibuka, warga sekitar malah (diterima) ke (SMP) negeri,” bebernya.
Meskipun demikian, pihak sekolah tetap berkomitmen melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Meski selalu dihantui persoalan operasional, imbas minimnya dana Bantuan Operasional Siswa (BOS).
“Besaran dana BOS bergantung dari jumlah peserta didik. Sekolah terpaksa menunda pembayaran gaji guru karena pencairannya molor,” ungkapnya.
“Pendanaan selama ini terkadang disokong sumbangan masyarakat atau alumni. Selain itu, dari gedung sekolah yang disewakan ke satuan pendidikan lain,” tambahnya.
Krisna tak tinggal diam melihat sekolahnya selalu kekurangan siswa. Pihaknya melakukan sosialisasi PPDB ke sejumlah SD, dan bahkan mau menerima siswa yang nilainya di bawah rata-rata.
“Ya sampai sekarang baru satu anak, kalau enggak ada yang daftar ya enggak nambah. Sekarang kan zonasi (jalurnya) macam-macam. Pendaftaran (sekolah) kami buka seumur hidup,” pungkasnya. ***