“Kalau tidak cocok tanam singkong jangan dipaksa. Cari lahan yang cocok. Ini tidak tumbuh singkong, kayunya tidak ada, kecurigaannya dibawa kemana?” tanya dia.
“Kadang-kadang ada alasan ‘land clearing’ untuk sawit tapi sebenarnya mau ambil kayu. Kayu itu, mau gede mau kecil kalau buat industri kertas, laku, karena jadi pulp, jadi bubur. Tanyakan aja kayunya sekarang ada di mana?” pinta Ganjar.
Bukan membuka lahan secara besar-besaran dan menggunduli hutan, Ganjar mengusulkan agar pemerintah mencari dan mendata lahan nganggur ada di desa-desa untuk dijadikan ‘food estate’.
“Cari lahan nganggur yang di desa-desa, hitung sekarang, bikin anak-anak di desa bertani dengan cara modern. Dampingi mereka dengan kearifan lokal yang dimiliki,” ujarnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku sudah pernah bertemu para pengusaha dan berbicara tentang ketahanan dan swasembada pangan.
“Sudah lah mas Ganjar serahkan pada mereka (petani) kita yang dampingi, jadi. Enggak usah mimpi yang gede-gede,” pungkas Ganjar mengutip percakapan dengan pengusaha. ***