Impresife.com – Bendungan Cacaban Tegal, Jawa Tengah mengalami penyusutan cukup signifikan. Cadangan air yang tersedia saat ini tinggal 50 persen atau sekitar 23 juta kubik.
Koordinator lapangan Bendungan Cacaban BBWS Pemali Juana, Kuswandi mengatakan, penyusutan disebabkan suplai air dari Sungai Minyawak Desa Penujah dan Sungai Cacaban Wetan Desa Capar sudah berkurang.
Atas kondisi ini pihaknya melakukan koordinasi dengan Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A). Kemudian disepakati, apabila volume air menyusut sampai 8 juta kubik maka bendungan ditutup.
“Di situ ada dead storage atau tampungan mati, kondisinya sudah tidak bisa dialiri lagi untuk irigasi,” katanya.
Dia menjelaskan, saat ini bendungan hanya untuk mengaliri saluran irigasi pertanian pada musim tanam kedua untuk wilayah Kecamatan Tarub dan Kramat.
“Diperkirakan untuk musim tanam kedua akan berakhir sampai Agustus hingga September,” ujarnya.
Untuk itu pihaknya terus berkoordinasi dengan IP3A soal sistem gilir dalam penggunaan air, sebanyak 2 (dua) kali di saluran irigasi Cacaban Rambut dan daerah irigasi Cacaban Gung.
“Untuk penggiliran air saat pengolahan lahan kebutuhannya 4,5 meter kubik sedangkan pada saat pertumbuhan butuh 3,5 meter kubik air,” jelasnya. ***