Berkaitan dengan harga pupuk yang mahal, ada 21 persen masyarakat Pemalang menyebut masalah ini menjadi skala prioritas yang harus diselesaikan.
Mengenai susahnya mencari lapangan pekerjaan di Pemalang. SMRC mencatat ada 11 persen masyarakat mengungkapkan susahnya mencari pekerjaan.
“Penyediaan lapangan kerja, kita buat lapangan kerja baru dengan program padat karya yang ada di setiap desa. Ini juga sudah masuk dalam 12 program kerja prioritas yang akan langsung kita kerjakan,” bebernya.
Bukan itu saja, An-Nur juga tak mau ada lagi wilayah yang kesulitan mendapatkan akses air bersih.
“Sampai hari ini masih ada wilayah yang masih sulit air bersih. Ironisnya wilayah tersebut dekat pegunungan yang airnya melimpah. Kami juga akan merevitalisasi mata air untuk menjaga kelestariannya,” jelasnya.
Terakhir, masalah yang harus segera diatasi adalah sampah. An-Nur ingin mengadaptasi pengelolaan sampah di luar negeri untuk diterapkan di Pemalang.
“Yang juga kami akan lakukan untuk mengelola sampah di Pemalang adalah dengan konsep Zero Waste Management,” pungkasnya. ***