IMPRESIFE.COM – Politikus PDIP, Aria Bima menanggapi pengakuan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang diminta memfasilitasi pertemuan Presiden Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri.
Aria menilai pengakuan Sri Sultan ini merupakan gambaran bahwa kondisi politik di tanah air tidak sedang baik-baik saja. Bahkan menurut dia, jika Sri Sultan sudah turun tangan berarti ada sesuatu yang kelewatan.
“Saya kira ada sesuatu hal yang kebangetan. Sultan itu tidak biasa. Orang Jawa bilang, kalau beliau sudah turun berarti ada sesuatu yang sudah tidak bisa dibiarkan dan ditolerir demi rakyatnya,” kata Arya, Selasa (13/2/24).
Sebelumnya, Sri Sultan mengaku diminta Presiden Joko Widodo untuk memfasilitasi pertemuannya dengan Ketua Umum PDIP (Ketum) Megawati Soekarnoputri.
Pengakuan ini untuk merespons pernyataan pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie yang menyebut bahwa Gubernur DIY diminta menjembatani pertemuan antara keduanya.
Namun demikian Sri Sultan akan bersikap pasif dan menunggu keputusan lebih lanjut dari Presiden Jokowi.
“Betul, tapi, kan, saya nunggu presiden. Kan, saya akan menjembatani (pertemuan antara Jokowi dengan Megawati), ya, terserah presiden,” kata Sultan, Senin (12/2).