IMPRESIFE.COM – Penganut Islam Kejawen ‘Aboge Banokeling’ di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas merayakan Idul Adha 1445 Hijriah pekan depan, Rabu (18/6/24).
Juru Bicara (Jubir) Komunitas Aboge Banokeling Desa Pekuncen, Sumitro, mengatakan, adanya perbedaan waktu penetapan Idul Adha atau yang disebut ‘Perlon Besar’ ini karena mereka memiliki hitungan sendiri.
“(Aboge) Bonokeling memiliki hitungan sendiri yang sudah turun temurun dari leluhur. Dasar hitungan mengacu pada penanggalan Jawa, Alip Rebo Wage (Aboge),” katanya.
Ada dua ritual yang dilakukan. Yang pertama ‘Perlon Rikat’, yakni bersih-bersih makam para leluhur dan ‘Makam Panembahan Banokeling’. Yang kedua, pemotongan hewan kurban atau ‘Perlon Besar’.
“Kegiatan akan berlangsung dua kali, ada ritual Perlon Rikat Banokeling pada Jumat (20/6/24). Seminggu kemudian (Kamis, 27/6/24) itu Perlon Besar,” ungkapnya.
Meskipun terdapat perbedaan waktu penetapan dengan pemerintah, namun tidak pernah terjadi gejolak di tengah masyarakat.
Hal ini, menurutnya karena masyarakat sudah terbiasa dengan kepercayaan masing-masing.
Dia menyampaikan, tahun ini tanggal 1 Zulhijah jatuh pada Senin Pon lalu. Dari hitungan tersebut, maka 10 Zulhijah jatuh pada Rabu Pahing.
“Tahun ini tanggal tahunnya Jumat Pon. Nah Jumat Pon itu dari hitungan haji, tanggal hajinya Senin Pon sampai 10 hari jatuhnya Rabu Pahing. Itu pasti sudah rumus,” katanya. ***