IMPRESIFE.COM – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pemalang terendah se-Jawa Tengah. Itu artinya, pemkab gagal merubah statusnya sebagai juru kunci, Rabu (29/5/24).
Berdasarkan perhitungan di laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Pemalang sejumlah indikator penyusun IPM mengalami kenaikan.
Cek di laman resmi BPS Pemalang: https://pemalangkab.bps.go.id/indicator/26/98/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-dan-komponen-penyusunnya.html.
Namun demikian kenaikan tersebut belum mampu membawa Pemalang menggeser kabupaten/kota lainnya.
Kepala BPS Pemalang Moh. Fatichuddin menyampaikan, sejumlah data statistik angka IPM kabupaten/kota se-Jateng. Tercatat di laman resmi BPS, IPM Pemalang tahun 2023 berada di peringkat ke 35 dari 35 kabupaten/kota lainnya.
“Angka ini hasil perhitungan kami di (tahun) 2023. Walaupun ada peningkatan 0,82 persen tetapi kabupaten/kota yang lain naiknya tinggi. Terutama (Kabupaten) Brebes yang rankingnya dekat dengan kita. Mereka naik 0,9 persen atau sekarang menjadi 69,71 persen peringkat ke 33 se-Jateng,” tuturnya, Senin lalu.
Ada empat indikator utama penyusun IPM, yakni angka umur harapan hidup masyarakat, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita masyarakat.
“Dengan perhitungan tersebut (Kabupaten) Pemalang sekarang berada di angka 69,03 persen,” jelasnya.
Namun lanjut Moh. Fatichuddin, jika dilihat secara statistik, Pemkab Pemalang berhasil menaikan angka pada empat indikator itu di tiga tahun terakhir.
Akan tetapi angka kenaikannya tidak sebaik kabupaten/kota yang lainnya sehingga tidak berpengaruh terhadap perubahan peringkat.
“2023 angka harapan hidup masyarakat Pemalang berada pada 73,85 pertahun, harapan lama sekolah 12,01, rata-rata lama sekolah 6,55 dan pengeluaran per kapita Rp 9.578.000 per tahun, atau sekitar Rp 26 ribu per hari. Itupun tidak naik peringkat,” jelasnya. ***