Impresife.com. Pemerintah kabupaten Pemalang terus berupaya dalam menyelesaikan darurat sampah di wilayahnya, Permasalahan sampah hingga menjadi Darurat, Disebabkan ditutupnya tempat pembuangan Sampah akhir (TPSA) Beberapa pekan lalu ada di Dukuh Pesalakan Desa Pegongsoran Kabupaten Pemalang.
Dinas Lingkungan Hidup Pemalang sebagai pelaksana dalam urusan sampah, sudah melakukan upaya untuk mengatasi hal tersebut, bahkan beberapa kali melakukan Negosiasi dengan warga sekitar.
Melalui via WhatsApp Andi Rustono selaku Aktifis lingkungan pada Rabu 25 Desember 2024 mengatakan bahwa penyebab permasalahan sampah yang menjadi darurat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: “Kebiasaan membuang sampah sembarangan, Kurangnya upaya memilah sampah organik dan anorganik, Minimnya pendidikan lingkungan, Kurangnya dukungan Pemerintah Desa dalam pengolahan sampah, Kurangnya kesadaran lingkungan, Kurangnya dasar hukum yang tegas, Tempat pembuangan sampah yang tidak memadai, Kurangnya usaha dalam melakukan pengomposan, Kurangnya pengelolaan TPA dengan sistem yang tepat, Terbatasnya jumlah TPA dan daya tampung.”
Sehingga sampah yang menumpuk dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti: “Bau tidak sedap, Pemandangan yang tidak menyenangkan, Sarang berbagai penyakit, Mencemari air sungai, Menghambat proses air tanah sehingga Mencemari tanah.” Dan ini terjadi di hampir seluruh Wilayah di Kabupaten Pemalang, Pesanya.
Menurut Andi kesalahan pemerintah yang menutup sendiri Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Dukuh Pesalakan Desa Pegongsoran mengapa demikian, karena ketidak Becusan dari kepala Dinas yang mengurusinya. Tentunya harus diambil langkah langkah yang Obyektif supaya masalah sampah di Kabupaten Pemalang cepat diminimalisir dan teratasi.
Ia menegaskan bahwa kalo pemerintah tidak sanggup lagi, maka kami rakyat yang akan bergerak mengirim sendiri sampah ke TPA Pesalakan, “ltung – itung silahturahmi.” Karena ini sudah menjadi urgen sekali namun tidak mengesampingkan nilai nilai kemanusiaannya, ucap via nya.***