IMPRESIFE.COM – Sektor penanaman modal Provinsi Jawa Tengah tahun 2023 naik 12,59 persen. Hal ini disampaikan oleh Kepala (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, Jumat (26/1/24).
\”Jumlah investasi tahun 2023 naik menjadi Rp 77,02 triliun dari tahun 2022 yang hanya sebesar Rp.68,41 triliun. Dan itu menyerap sekitar 280.643 tenaga kerja,\” katanya.
Angka Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tahun ini mencapai Rp.32,98 triliun, sektor UMKM Rp.20,9 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp23,14 triliun.
\”Ada kenaikan signifikan, yang naik adalah PMDN dan UMKM. Kemudian untuk PMA ada penurunan, meskipun sebetulnya Jateng jadi provinsi favorit padat karya,\” ujarnya,
Jateng menjadi daerah favorit bagi pemodal karena beberapa hal, seperti aksesibilitas, ketersediaan tenaga kerja dan upah yang kompetitif.
\”Sektor investasi yang paling diminati PMA adalah industri padat karya, seperti barang dari kulit dan alas kaki, industri mesin, elektronik, alat kedokteran dan industri tekstil,\” bebernya.
\”Untuk PMDN, yang paling diminati sektor transportasi, telekomunikasi, perumahan, gudang, kawasan industri dan perkantoran,\” imbuhnya.
Hal yang menggembirakan adalah jumlah proyek investasi yang mencapai 122,3 persen. Pada 2022 total proyek PMA dan PMDN hanya 19.374 unit, sedangkan pada 2023 mencapai 43.080 unit.
\”Penyerapan tenaga kerja sangat signifikan. Kami menyampaikan, PMA itu menyerap banyak tenaga kerja. Seperti aparel, tekstil, pakaian, garmen naik signifikan. Jumlahnya, menjadi 280.643 orang dari sebelumnya (2022) sebanyak 215.775 orang,\” pungkasnya. ***